Baca Juga

Menggagas Budaya Islami: Membendung Budaya Jahiliyah


Ketika KH Zainuddin MZ masih hidup dan aktif berdakwah, beliau pernah mengatakan "kita hujat budaya Barat yang kita anggap merusak moral, namun mana budaya Islam kita? tidak pernah kita tonjolkan". Berbicara tentang budaya Islam, tentu kita bisa berbeda pendapat. Apakah nasyid, qasidah atau gambus serta marawis dapat disebut budaya Islam? mungkin bagi sebagian orang namun tidak bagi sebagian yang lain. Lalu pertanyaannya, seperti apakah budaya yang dapat disebut Islami itu? Sebagaimana kata Islam itu sendiri, yang berarti penyerahan sepenuh hati kepada kehendak Allah SWT, maka budaya yang islami adalah budaya yang seharusnya membuat seseorang menyerahkan seluruh hidup dan matinya hanya untuk Allah SWT. Persis seperti yang disebut dalam doa iftitah, inna shalati wannusuki wamahyaya wamamati lillahirobbil 'alamin(sesungguhnya sholatku, pengabdianku, kehidupanku dan kematianku hanya untuk mengabdi pada Rabb semesta alam). Sehingga dapat kita simpulkan, budaya apapun yang merusak dan melemahkan pengabdian dan penghambaan kepada Allah SWT sebagai budaya yang tidak Islami atau budaya jahiliyah. Budaya Islami adalah juga budaya yang mendidik. Sesuai dengan kedudukan Allah SWT sebagai Rabb atau pencipta, pemelihara, pelindung dan pendidik alam semesta (Rabbil alamin). Kata Rabb ini juga yang menurunkan kata Tarbiyah atau pendidikan, Murabbi atau pendidik dan mutarabbi atau peserta didik. Seseorang yang sudah melalui proses pendidikan, baik langusng melalui pengajaran dan pelatihan, atau secara tidak langsung melalui interaksi dengan budaya Islami di atas, sudah seharusnya menjadi orang yang lebih baik daripada sebelumnya. Ibadah orang itu seharusnya bertambah baik kualitasnya dan banyak kuantitasnya, bertambah ilmunya dan bertambah pula amalnya. Sehingga, dia pun bisa naik derajatnya di mata Allah SWT. Budaya islami tentu lebih dari sekedar seni. Pengertian seni lebih pada hasil karya tertentu yang diwujudkan dalam bentuk gambar, rangkaian kata, suara, gerak dan lain sebagainya. Budaya Islami adalah kehidupan itu sendiri yang lekat dengan nilai-nilai Islam. Allah SWT sendiri telah memerintahkan orang-orang yang beriman pada-Nya untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan ataukaaffah. Sehingga, tidak ada aspek dalam kehidupan seseorang yang tidak tersentuh nilai-nilai Islam. Ilmuwan Islam (Muslim Scholars) Islam telah datang kepada umat manusia yang disampaikan oleh para Rasul-rasul dan nabi-nabi sehinggalah wafatnya kekasih kita Rasulullah Al-Amin Muhammad s.a.w yang meninggalkan kita dua harta atau warisan yang tidak ternilai iaitu Al-Quran kalamullah dan Sunnah Al-Hadis. Sejajar dengan kemajuan tamadun Islam, lahirlah para-para ilmuwan dan cendekiawan Muslim di seluruh pelusuk dunia. Ilmu mereka di rujuk dan menjadi sumber inspirasi dan inovasi bagi generasi terkini.

0 Response to "Menggagas Budaya Islami: Membendung Budaya Jahiliyah"

Posting Komentar

Blogroll